Wabup Tulungagung Hadiri Penilaian Lapang Desa Berkinerja Baik dalam Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Nasional Tahun 2025, di Desa Jabalsari

journals Kamis, Agu 21, 2025 11:59

Screenshot_20250821_185238

Tulungagung,Journalsatu.com – Wabup Tulungagung, Ahmad Baharudin hadiri Penilaian Lapang Desa Berkinerja Baik dalam Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Nasional Tahun 2025, di desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung. Kamis, (21/8/2025).

Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Tim Penilai Desa Berkinerja baik dalam percepatan penurunan Stunting tingkat nasional, DR. Dra., Astutik Wiryaningsih, M.Si., Sekretaris DPMD Provinsi Jawa Timur, Sekdakab Tulungagung, Ketua TP-PKK Kabupaten Tulungagung, Camat Sumbergempol, Kades Jabalsari, tokoh agama dan masyarakat.

Atas nama pemerintah Kabupaten Tulungagung, Wabup Ahmad Baharudin menyampaikan selamat datang kepada Tim Penilai tingkat nasional, di Kabupaten Tulungagung, khususnya di desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol.

Dalam sambutan Bupati yang dibacakan Wabup Tulungagung disampaikan bahwa, Stunting merupakan salah satu isu penting dalam pembangunan SDM. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia atau SSGI 2018, Tulungagung memiliki pre-valens-si stunting yang tinggi, yaitu 29,62%.

“Syukur alhamdulillah melalui kerja keras kita semua, pada tahun 2024, angka ini berhasil ditekan menjadi 13,70%,” ucapnya.

Untuk peningkatan efektivitas penurunan stunting tersebut, lanjut Baharudin, Pemerintah Kabupaten Tulungagung telah melakukan penguatan regulasi yaitu, dengan menerbitkan Peraturan Bupati nomor 52 tahun 2019 tentang percepatan penurunan stunting terintegrasi, dan peraturan Bupati nomor 52 tahun 2020 tentang petunjuk tehnis pengelolaan keuangan desa untuk mendukung intervensi penurunan stunting.

“Saat ini, kami juga telah memproses peraturan daerah tentang pencegahan dan penanggulangan stunting, dengan harapan menghadirkan dasar regulasi yang lebih kuat,” terangnya.

Menurutnya, dari sisi pendanaan, pada tahun 2025, Pemkab Tulungagung mengalokasikan anggaran sebesar 105,9 Miliar rupiah untuk mendukung intervensi langsung maupun tidak langsung penurunan stunting di seluruh wilayah Kabupaten Tulungagung.

Sedangkan khusus untuk desa Jabalsari, pada tahun 2024 lalu, pemerintah memberikan dukungan anggaran sebesar 667 juta rupiah.

“Saya percaya bahwa, inovasi lokal menjadi kunci dalam percepatan penurunan stunting di desa Jabalsari. Melalui inovasi seperti Ratu Valentinasi (Kolaborasi Turunan Prevalensi Stunting Desa Jabalsari), Semangka Madusari (Semangat Kader Majukan Posyandu Desa Jabalsari), dan Besar Resti (Gerakan Darurat Resiko Tinggi), seluruh komponen masyarakat desa Jabalsari termasuk berbagai kegiatan CSR dari pengusaha lokal, turut berkolaborasi menjalankan berbagai intervensi,” tuturnya.

Politisi Partai Gerindra ini menegaskan bahwa, upaya penanganan stunting tidak bisa dilakukan secara sendirian, melainkan membutuhkan gorong royong dan kepedulian semua kalangan.

“Berkat inovasi dan kolaborasi tersebut, desa Jabalsari berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan, dari 6,29% pada 2022 menjadi 1,59% pada 2024,” kata Baharudin.

“Keberhasilan ini memberikan pelajaran bagi kita semua bahwa, penanganan stunting bukan hanya sebatas program kerja, tetapi merupakan kesadaran dan perjuangan bersama untuk menjaga masa depan anak anak kita,” sambungnya.

Melalui penilaian lapangan, pihaknya berharap tim penilai dapat melihat secara langsung praktik yang telah dilakukan di desa Jabalsari.

“Semoga desa Jabalsari dapat meraih predikat terbaik nasional, sekaligus menjadi inspirasi, bukan hanya bagi desa dan kelurahan di Tulungagung, tetapi juga desa dan kelurahan di seluruh indonesia, khususnya dalam mewujudkan zero stunting,” pungkasnya. (Prn)

 

.

Posted in

Rekomendasi

Terkini