Bupati Tulungagung Buka Sosialisasi Koperasi Merah Putih, Dorong Ekonomi Kerakyatan dan Kemandirian Desa

Tulungagung,Journalsatu.com — Pemerintah Kabupaten Tulungagung terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekonomi kerakyatan melalui gerakan koperasi.

Hal ini ditandai dengan dibukanya Sosialisasi Penyusunan Proposal dan Manajemen Koperasi Merah Putih oleh Bupati Tulungagung H. Gatut Sunu Wibowo, S.E., M.E., di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Rabu (01/10/2025) pagi.

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Tulungagung, Ahmad Baharudin, SM, jajaran Forkopimda, Kepala OPD terkait, para Camat dan Kepala Desa se-Kabupaten Tulungagung, serta pengurus KDKMP (Komite Daerah Koperasi Merah Putih).

Sosialisasi ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas pengurus dan pengawas koperasi di tingkat desa dan kelurahan.

Dalam sambutannya, Bupati Gatut Sunu menekankan pentingnya koperasi sebagai penggerak ekonomi berbasis gotong royong dan kemandirian.

Ia berharap Koperasi Merah Putih dapat menjadi instrumen nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata.

“Harapan kami, koperasi ini bisa segera dilaksanakan di seluruh kelurahan dan desa sesuai arahan dari Kementerian Koperasi. Kami siap mendukung agar niatan baik ini benar-benar berdampak bagi masyarakat,” tegasnya.

Bupati juga menekankan bahwa koperasi bukan sekadar lembaga ekonomi, tetapi juga wadah untuk memperkuat semangat kebersamaan dan solidaritas sosial.

Sosialisasi ini mencakup materi penyusunan proposal, penguatan manajemen koperasi, serta strategi pengembangan usaha berbasis komunitas.

Pemerintah daerah berharap melalui kegiatan ini, para pengurus koperasi dapat lebih siap dalam mengelola unit usaha secara profesional dan berkelanjutan.

“Koperasi Merah Putih harus menjadi simbol kemandirian ekonomi masyarakat. Kita dorong agar koperasi tidak hanya tumbuh, tapi juga tangguh dan adaptif terhadap tantangan zaman,” ujar salah satu narasumber.

Dengan dukungan penuh dari Pemkab Tulungagung, Koperasi Merah Putih diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi lokal, membuka lapangan kerja, dan memperkuat ketahanan ekonomi desa.

Sosialisasi ini menjadi awal dari gerakan besar yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam membangun ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan. (Parno)